Psikoanalisis adalah terapi klasik, jangka panjang,
dan berorientasikan tilikan. Tujuannya adalah mengubah kepribadian mayor dengan
cara mengidentifikasi dan memodifikasi (“menyelesaikan”)
konflik-konflik nir sadar dengan asosiasi bebas, menganalisis transferensi dan
resistensi serta interprestasi mimpi. Ciri “analisis” adalah memakan waktu
ratusan jam. Pasien-pasien yang lebih dianjurkan untuk mendapatkan terapi ini
ialah gangguan “neurotik” dan gangguan kepribadian. Terapi ini jangka lama,
mahal, keefektifannya tidak pasti, dan oleh karena itu, jarang digunakan.
Psikoterapi berorientasi psikoanalitik tujuannya
serupa dengan psikoterapi suportif, yaitu menghilangkan gejala, dan serupa pula
dengan psikoanalisis dalam upaya memahami secara dinamik konflik-konflik
nirsadar pasien (tilikan) dan dalam menggunakan analisis transferesnsi dan
interpretasi mimpi. Terapi ini lebih singkat dari psikoanalisis dan jauh lebih
sering digunakan.
Kini, psikoterapi
singkat telah diteliti sebagai suatu cara untuk mempengaruhi problem
pasien, pada saat yang bersamaan juga membatasi, baik jumlah pertemuan (12-25 atau lebih) maupun jumlah topik yang
dibicarakan. Biasanya, satu konflik atau masalah interpersonal adalah topik
yang dipilih untuk terapi dan dieksplorasi dalam, pada umumnya dengan
perspektif psikodinamika yang telah didapatkan terdahulu tampaknya menjanjikan.
Perlu diketahui bahwa psikoterapi singkat ini dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan teori yang lain, misal, menggunakan prinsip-pinsip humanistik.
Sumbangan utama
psikoanalisis :
1.
kehidupan
mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia
bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.
tingkah
laku diketahui sering ditentukan oleh factor tak sadar
3.
perkembangan
pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yg kuat thd kepribadian dimasa
dewasa
4.
teori
psikpanalisis menyediakan kerangka kerja yg berharga untuk memahami cara-cara
yg di use oleh individu dalam mengatasi kecemasan
5.
terapi
psikoanalisis telah memberikan cara2 mencari keterangan dari ketidaksadaran
melalui analisis atas mimpi2
Sumber : Tomb, D. (2000). Psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Indryawati.staff.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar