Person-centered therapy
Menurut Gillon (2007: 18) pada tahun-tahun
setelah pindah keCalifornia, pendekatan berpusat pada klien berkembang
secarasignifikan. Rogers sendiri sangat terlibat dalam gerakan tersebut, sertauntuk
mendorong penerapan pendekatan terpusat pada klien terhadapkepentingan
masyarakat dan global. Pergeseran penekanan, dari
clien-centered therapy
ke arah yang lebih holistik dengan nama ke
person-centered therapy
. Nama
person-centered therapy
ini untukmenunjukkan penerapan pendekatan untuk
jangkauan yang lebih luasdari sekedar konteks untuk terapi psikologis (seperti
yang tersiratdengan istilah
client ).
Perkembangan teori person-centered therapy
Menurut
Gillon (2007: 10) selama periode sesaat sebelum danselama masa Depresi, serta
pelaksanaan berikutnya dari
“kesepakatan
baru”
,Carl
Rogers terus bekerja dengan solid di Departemen Studi Anak. Ia
sangatterpengaruh oleh keadaan putus asa yang ia alami, dan bersemangat
untukmembantu sejumlah orang yang ia temui dalam praktek klinis. Tak pelaklagi,
bagaimanapun ia tidak bisa membantu tetapi akan terjebak dalam perjuangan antara metode terapi psikoanalitik dan behavioris. Sementara perbedaan antara dua pandangan tersebut menyebabkan dia merasa
“
berfungsi dalam dua dunia
yang
berbeda” di mana “
keduanya
tidak akan
pernah
bertemu”
(Rogers,
1961 : 9).
a.
Pengaruh
Otto RankSalah satu pengaruh terbesar pada Rogers adalah karya OttoRank. Rank
adalah psikoanalis Austria yang awalnya menjadi salah satu
Freud “
lingkaran
dalam
”
,
tetapi ia mulai menjauh dari pendekatan psikoanalisis Freudian. Menyusul penerbitan buku-bukunya (misalkan
Will
Therapy
pada tahun
1936), Rank telah menantang beberapa aspekkunci dari teori
Freud, menyatakan bahwa individu akan menjadi halterpenting dalam mempromosikan
penyembuhan. Dia juga berpendapat bahwa pengalaman yang kuat, hubungan yang positif dengan terapisadalah
sarana utama memungkinkan pertumbuhan psikologis klien. Inikontras dengan
formulasi Freud yang menyatakan hubungan antaraterapis dan klien sebagai
kendaraan utama untuk memahami konflik bawah sadar pada akar kesulitan
klien.Menurut Merry (dalam Gillon, 2007: 11) meskipun ia bertemuRank hanya
sekali, pada tahun 1936, Rogers menjadi akrab dengangagasan-gagasannya melalui
karya rekan kerja sosialnya, Jessie Taftdan Frederick
Allen,
keduanya adalah “
Rankian
” dalam
pendekatan
mereka.
Taft membuktikan pengaruh yang kuat pada Rogers, terutamadalam hal penekanannya
pada hubungan terapeutik positif dan penggunaan tertentu teknik psikologis, seperti prosedur penilaian danmemberikan
nasihat.
Sumber : http://www.academia.edu/9054982/PERSON_CENTERED_COUNSELING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar