Perbedaan
Psikoterapi dengan Konseling
Konseling
ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu
pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan
masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskna pada aktivitas kesadaran, lebih
memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transfrens, olebih menekankan
pada situasi yang riil lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih
menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburanya
Brammer & Shostrom
[1997] mengemukakan bahwa
Konseling ditandai oleh
adanya terminology seperti : “educational,
vocational, supportive, situational, problem solving, conccious awareness normal,
present-time dan short-term”.
Sedangkan psikoterapi
ditandai oleh : “ supportive [dalam
keadaan krisis], reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past,
neurotics and other severe emotional problems and long-term
Pendekatan
terhadap Mental Illnes dan bentuk utama Terapi
Pendekatan Terhadap Mental Illnes
· Pendekatan
Psikoanalisa
Banyak
menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis
manusia
· Pendekatan
Behavioristik
Menekankan
proses berpikir rasional dalam terapi. pendekatan ini memandang manusia dari
sudut perilaku yang tampak yang bisa diobservasi dan dikuantifikasi
· Pendekatan
Humanistik
Sangat
mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
· Gestalt
Sebagian
besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi,
yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan
fungsi jiwa dan badan.
Bentuk Utama Terapi
Berdasarkan
tujuan dan pendekatan metodis, Wolberg membagi perawatan psikoterapi menjadi
tiga (3) tipe, yaitu :
1.
Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan
perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
a.Memperkuat
benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
b.Memperluas
mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
c.Pengembalian
pada penyesuaian diri yang seimbang.
Penyembuhan
supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan teknik pendekatan,
diantaranya :
Bimbingan
(Guidance)
Mengubah
lingkungan (Environmental Manipulation)
Pengutaraan
dan penyaluran arah minat
Tekanan
dan pemaksaan
Penebalan
perasaan (Desensitization)
Penyaluran
emosional
Sugesti
Penyembuhan
inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)
2.
Penyembuhan Redukatif (Reeducative Therapy)
Suatu
metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian
kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan
kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain
a. Penyembuhan
sikap (attitude therapy)
b. Wawancara
(interview psychtherapy)
c. Penyembuhan
terarah (directive therapy)
d. Psikodrama,
dll
3.Penyembuhan
Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan
rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik
yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk
perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan
teknik pendekatannya antara lain :
a. Psikoanalisis
b. Pendekatan
transaksional (transactional therapy)
c. Penyembuhan
analitik berkelompok
Daftar Pustaka :
Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan psikoterapi.
Jakarta : Gunung Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar