Total Tayangan Halaman

Jumat, 20 Maret 2015

Perbedaan Psikoterapi dengan konseling

Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskna pada aktivitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transfrens, olebih menekankan pada situasi yang riil lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburanya

Brammer & Shostrom [1997] mengemukakan bahwa
Konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conccious awareness normal, present-time dan short-term”.
Sedangkan psikoterapi ditandai oleh : “ supportive [dalam keadaan krisis], reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long-term

Pendekatan terhadap Mental Illnes dan bentuk utama Terapi
Pendekatan Terhadap Mental Illnes
·         Pendekatan Psikoanalisa
Banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia
·         Pendekatan Behavioristik
Menekankan proses berpikir rasional dalam terapi. pendekatan ini memandang manusia dari sudut perilaku yang tampak yang bisa diobservasi dan dikuantifikasi
·         Pendekatan Humanistik
Sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
·         Gestalt
Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan.

Bentuk Utama Terapi
Berdasarkan tujuan dan pendekatan metodis, Wolberg membagi perawatan psikoterapi menjadi tiga (3) tipe, yaitu :

1. Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
a.Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
b.Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
c.Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.

Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
Bimbingan (Guidance)
Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
Pengutaraan dan penyaluran arah minat
Tekanan dan pemaksaan
Penebalan perasaan (Desensitization)
Penyaluran emosional
Sugesti
Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

2. Penyembuhan Redukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain
a. Penyembuhan sikap (attitude therapy)
b. Wawancara (interview psychtherapy)
c. Penyembuhan terarah (directive therapy)
d. Psikodrama, dll

3.Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
a. Psikoanalisis
b. Pendekatan transaksional (transactional therapy)
c. Penyembuhan analitik berkelompok

Daftar Pustaka :
Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar