Psikologi
Ketertarikan Interpersonal dalam Internet
Didunia
ini banyak sekali orang-orang yang tidak bisa hidup dari internet dan berbagai
media sosial. Itu membuat jarak bukan lagi menjadi masalah untuk bisa
berkomunikasi. Bahkan tujuan yang awalnya ingin supaya dapat berhubungan dengan
orang-orang yang kita kenal tetapi sudah lama tidak berjumpa bisa beralih
sengan memperbanyak teman-teman baru yang di kenal lewat media sosial. Saya
yakin sangat sedikit orang yang dapat hidup tanpa internet. Selebihnya
membutuhkannya. Jika seorang pekerja membutuhkannya untuk masalah pekerjaan, maka
pelajar membutuhkannya untuk membantu menyelesaikan tugas atau mencari
informasi – informasi, dan penggunaan internet tidak terbatas dengan usia dan
jarak. Saya mengutip dari informasi yang diberika =n diwikipedia tentang penggunaan
internet : Negara dengan
akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar -
Broadband), danSwedia. Terdapat dua
bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia,
seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup
tinggi dengan didukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di
Indonesia operator kurang adil dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu
operator yang sengaja membuat "jebakan" agar pengguna Internet
tersebut membayar lebih mahal. Lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui
fasilitas Public Internet Access seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering
dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.
Sangat menarik Jika membahas tentang ketertarikan Interpersonal dalam Internet
karena kenyataannya ribuaan mil jauhnya berasa tidak mengahalangi untuk
menjalin keakraban. Seringkali ditemukan orang yang berkenalan melalui media
sosial yang melanjutkan hubungannya sampapi ke pernikahan, yang berawal dari
berteman kemudian bersahabat lewat internet kemudian mengatur waktu untuk
bertemu dan menjadi hubungan yang lebih serius. Jika dibandingkan dengan
hubungan bertemu langsung tentunya ada perbedaan. Bertemu secara langsung
ketertarikannya lebih tergantung kepada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green,
& Gleason, 2002) Definisi daya tarik fisik adalah Kombinasi karakteristik
yang dievalusi sebaai cantik atau tampan pada ujung yang paling ekstrem dan
tidak menarik pada ujung yang lain. Tetapi sayang nya tidak banyak orang yang
menerima dirinya apa adanya, yang menaruh rasa berharga dukan berdasarkan penilaian
orang tetapi penilaian Yang Maha Kuasa dalam dirinya. Karena itu komunikasi
dalam internet membuat orang dapat menyembunyikan identitas yang sebenarnya,
mungkin jika berhubungan langsung orang tersebut menjadi pendiam dan tidak
dapat mengungkapakn emosinya dengan baik atau mengalami perasaaan gugup tetapi dalam
internet dia dapat “seperti” orang yang mudah mengungkapkan emosinya melalu
emoticon, status dalam sosial media, percakapan dan sebagainya. Melalui
internetorang dapat berkomunikasi bukan hanya kepad 1 rang tetapi juga banyak
orang sekaligus melalui multiplication chat atau Grup. Media Sosial seperti
Facebook, twitter, MySpace dan lain-lain juga membrikan kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya didepan umum. Hal ini dapat membuat banyak orang
kecanduan dalam menjalin hubungan di internet dibanding dengan secara langsung.
Bahkan jika salah digunakan dapat membuat orang menutup dirinya dan berbohong
mengenai identitas yang sebenarmya. Ketertarikan interpersonal dalam internet
dapat menjadi manfaat atau bumerang kepada diri sendiri tergantung dari cara
kita memanfaatkannya.
Hambatan
Psikologi dalam Interpersonal online relation
Seperti
yang kita ketahui bahwa sebagian besar hidup kita dipengaruhi oleh apa yang ada
didalam alam bawah sadar, jika individu terus menerus memiliki identitas yang
palsu maka lambat laun individu akanmenjadi orang yang memiliki masalah yaitu
tidak menerima diri apa adanya, menuntut menjadi orang lain, berusaha keras
menghabiskan banyak waktu dan biaya unk menjadi seperti orang lain Sangat
berpengaruh bagi psikologi s terutama anak-anak karena seperti yangkita
kertahui anak-anak masih berpikir secara konkrit semua ilmu diserapnya.
Saat
ini banyak sekali pihak – pihak yang mencari keuntungan melalui internet salah satunya adalah dengan berjualan berbagai
barang, namun selain pihak – pihak yang jujur ada pula pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab memanfaatkanya utnuk hal-hal yang tidak benar yaitu penipuan.
Dengan kurang pastinya komitmen dan tidak mengenal dengan baik tidak banyak
orang yang tertipu
Internet merupakan media dimana orang dapat
mengekspresikan dirinya tetapi sayang sekali jika tidak dibarengi dengan etika
yang baik dapat membuat masalah. Seringkali yang dieksprisikan dapat nyinggung,
atau seperti tidak beretika dan tidak beretanggung jawab atas apa yang
dilakukan. Karena ini tidak bersifat fisik seringkali dapat mengganggu
pemikiran dan psikologis orang lain, contohnyajika ada orang yang
mengata-ngatai orang lain secara berlebihan maka orang yang dikata-katai dapat
merasa tertolak dan jika terus menerus dibiarkan akan mempengaruhi penerimaan
dirinya dan jika berkepanjangan dapat mempengaruhi masa depannya.
Perilaku
negatif yang dapat timbul dari Inerpersonal Online-Relation
Tidak semua situs
diinternet baik, dan tidak semua identitas pengguna benar sesua salinya dan
dapat diketahui. Dan berikut saya akan membahas beberapa perilaku negatif yang
dapat timbul :
1. Kebebasan mengakses situs-situs
buruk
Situs
situs buruk dapat seperti pornografi. Kini tidak susah-susah untuk mencari web
tentang pronografi karena tidak ingin membukanya pun sering terpampang sebagai
iklan-iklan. Hal ini sangat disayang kan karena masih banyak anak-anak dibawah
umur yang menggunakan internet. Karena itu diperlukan peran orang tua untuk
membimbing dan menemani jika anak menggunakan internet.
2. Perilaku Negatif yang menimbulkan
sikap SARA
Hal
ini sering terjadi dengan menyinggung Suku, Agama, atau Ras. Karena itu
diperlukan adanya etika dalam berkomunikasi baik secara langsung mauoun dalam
internet karena jika diperpanjang dapat melibatkan hukum. Contohnya banyak
terjadi di beritakan oleh media akhir-akhir ini.
3. Cyber Cheating
Cyber
Chearing dapat disebut juga dengan berselingkuh salah satu penyebabnya adalah
pemalsuan identitas. Contohnya Seorang pria beristri dapat memalsukan identitas
menjadi “lajang” dalam media sosial dan membuat hubungan perselingkuhan tanpa
di ketahui istri atau anak-anaknya.
4. Cyber Flirting
Adalah
prilaku negatif dengan merayu atau menggoda didunia maya. Luasnya jangkauan
internet yang membuat jarak bukanlagi masalah unutk dilakukan dapat membuat
orang menjadi mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain, jika penggunaannya
salah dapat membuat retaknya hubungan suatu pasangan, contohnya adalah dengan
rayuan dengan kata-kata yang tidak wajar.